Budaya Terus Mencari
Budaya dan aturan adalah
dua hal yang “mungkin” saling berkaitan. Pada pembelajaran pun
tentu ada aturan dan budayanya. Budaya dan aturan disini adalah
aturan atau norma yang baik dan patut dikembangkan, salah satunya
“terus dan tetap mencari hal yang mungkin bisa digali lebih dalam
tenatang suatu objek yang dipelajari.
Dalam pembelajaran
matematika realistik, khususnya. Penelitian yang dilakukan oleh Frye
dikelasnya mendefisinikan aturan “tetap melakukan ini” sebagai
pekerjaan mencari solusi dari jalan yang sempit, mencari solusi dari
suatu permasalahan dengan berbagai solusi yang mungkin ada dan bisa
ditemukan.
Di kelasnya Frye, siswa
diminta untuk menjawab dua pertanyaan berkenaan dengan pekerjaan
mereka, khususnya dalam matematika. Yaitu tentang bagaimana proses
mereka menemukan solusi dan memperpanjang atau menindaklanjuti dari
pekerjaan mereka tersebut serta tidak cepat puas. Pertanyaan pertama
dianalogikan oleh Frye sebagai seorang montir yang melihat motor
balap yang baru, kemudian dia mengkonstruksi ulang agar membuat lebih
cepat dan aman. Begitu juga dengan siswa ketika belajar matematika,
mereka dapat merefleksi pertanyaan berikut:
- Apa konsep matematika yang lain yang dapat kita gunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini ?
- Strategi mana yang lebh effisien ?
- Kesalahan apa yang telah saya buat dan saya bisa mengambil pelajaran apa dari kesalahan tersebut ?
Selanjutnya,, pertanyaan
kedua berkenaan dengan solusi dari permasalahn yang telah kita
selesaikan apakah bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalah
amatematika lain. Berikut pertanyaan yang mungkin : Masalah lain apa
yang saya bisa selesaikan dengan cara ini ? dan pertanyaan lain apa
yang mungkin sayan dapatkan ?
Presentasi dari Jessica (
salah satu murid Frye ) mungkin dapat mengilustrasikan tentang budaya
atau aturan terus mencari ini. Dia menegaskan bahwa ini dapat
menggunakan pecahan , kemudian dia mengubahnya menjadi desimal tetapi
dia tidak percaya representasi dari desimal tersebut. Kemudian dia
mengulangi pekerjaan dari awal, dia menkonversi 3 pizza yang
dibagikan ke atlet menjadi 3p/7a, dan 1 pizza ke 3 dokter menjadi
1p/3d lalu 0,43p/1a dan 0,33p/1d. Kemudian dia membandingkan dan
mendapati bahwa atlet mendapat bagian lebih banyak.
Jessica tidak berhenti
disitu saja, dia memperdalam pemahamannya tentang rata – rata.
Berdasarkan apa yang telah ia kerjakan, dia mengidentifikasi arti
dari jumlah dan perbedaan porsi pizza. Hasilnya berkat kemauan terus
mencari dan aturan terus mencari yang ditanamkan Frye, jessica
menggeneralisasikan solusi tersebut untuk masalah lan terutama
masalah pembagian dan rasio. Perilaku jessica diharapkan ditiru semua
siswa dalam pembelajaran matematika, khusunya pada kelas yang diampu
Frye ini.
Sumber : The National Council of Teacher of Mathematics
(NCTM),August 2013, Teaching children mathematics,Vol.20,
No.1
Ditulis kembali oleh : Insan Agung Nugroho, Pendidikan
Matematika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
No comments:
Post a Comment