Tuesday 10 October 2017

Refleksi Perkuliahan Filsafat Ilmu 2 : Potensi dan Berpikir

Pengampu : Prof. Marsigit M.A



Assalamualaikum Wr. Wb.

Pertemuan perkuliaha filsafat ilmu memang selalu dinantikan. Ini adalah pertemuan ke-2 perkuliahan mata kuliah filsafat ilmu dengan dosen pengampu Prof. Dr. Marsigit, M.A. pada  hari selasa tanggal 26 September 2017 pukul 07.30 s.d. 09.10 berada di ruang 5.13 Gedung baru Pascasarjana dimulai dengan berdoa bersama. Pada pertemuan kali ini, beliau menginstruksikan kepada mahasiswa untuk mengeluarkan selembar kertas dan melaksanakan tes jawab singkat. Tes singkat ini berupa pertanyaan-pertanyaan singkat dan jawaban yang singkat,walaupun banyak dari kami yang belum paham jawaban apa yang diharapkan, sehingga banyak yang mendapat nilai nol atau istilahnya nulisasi. Pada akhir koreksi professor baru menjelaskan jawaban dari pertanyaan yang diberikan.

Berikut daftar pertanyaan singkat dan penjelasan dari prof Marsigit: 
Anda itu apa ? “Hakikat”
Penjelasan: Filsafat mempunyai tingkatan di bawah spiritualisme, filsafat mempunyai tiga pilar, yaitu hakikat, metode dan manfaat. Sehingga sebenarnya kita ini adalah hakikat, karena kita ada.
Anda itu siapa ?”potensi”
Jangankan manusia, tumbuhan, hewan, bahkan batu pun adalah potensi. Potensi ada dua macam, yaitu tetap dan berubah, takdir dan ikhtiar, fatal dan vital. Apapun yang sudah terjadi dinamakan potensi takdir. Maka orang yang beriman takdir itu yang terbaik, jika tidak beriman maka kacaulah hidup kita.
3.      Anda dari mana ? “terpilih”
4.      Anda mau kemana ?”memilih”
Kita adalah takdir yang sudah ditentukan oleh Tuhan, kita semua telah dipilih oleh Tuhan oleh tuhan. Kita tidak dapat mengubah masalalu kita. Sedangkan mau kemana masa depanmu, tergantung kita masing-masing yang memilih. Memilih untuk mendengar atau melihat sesuatu, memilih bernafas atau tidak, memilih duduk, berdiri, memilih merasakan, berpikir, memilih menyentuh sesuatu, dan yang lainnya. Maka sebenar-benar masa depanmu adalah pilihanmu, dan sebenar-benar hidup adalah pilihan.Pilihan itulah disebut dengan ikhtiar atau fatal.
5.      Anda mengapa ?”bertanya”
Kita adalah pertanyaan, tanpa bertanya kita tidak akan dapat memahami dunia.bertanya adalah awal dari pikiran.
6.      Anda ngapain ?”berpikir”
Setiap kesempatan kita selalu berpikir, mau makan berpikir, mau jalan berpikir,
Mau pergi berpikir. Hal yang kita jumpai selalu kita pikirkan, kita dapat berpikir untuk yang ada dan yang mungkin ada.Jika kita sudah berhenti berpikir, maka bisa dikatakan kita telah mati.
7.      Nama anda ? “ikonik atau dunia”
Benda, hewan, tumbuhan, dan apapun itu, bahkan batu dinamakan ikonik. Hal yang bisa kita indra adalah ikonik.Termasuk kita, manusia.
8.      Siapa ayah anda ? “ Jiwa”
9.      Siapa Ibu anda ? “ Jiwa”
Jiwa telah melahirkan kita sehingga bisa disebut manusia, ayah dan ibu kita adalah jiwa. Bukan fisik atau yang kelihatan saja.
1Siapa pak marsigit ? “pikiran”
Orang yang dilihat adalah pikirannya, kita dapat mengenali seseorang dari cara dia menyampaikan isi pikirannya. Termasuk pak marsigit yang dilihat adalah pikiran-pikirannya.
1Apa cita-citamu ? “Saksi”
Setingginya cita-cita orang adalah menjadi saksi, mengetahui apa saja yang ada. Ada seminar, maka kita harus mengikuti, karena jika melewatkan maka kita sudah tidak menjadi saksi.
1Siapa dibelakangmu ? “epoke”
Ketika kita sedang melakukan suatu kegiatan,misalnya kuliah, maka orangtua, kakak, adik, temen kos, kerja, kita tempatkan di epoke kita. Ketika dijalan ketemu dengan wanita cantik, maka langsung taruh di epoke, jangan dipikiran.Secara fisik, yang dibelakang kita selalu mengikuti, tetapi tidak kita pikirkan. Maka focus kedepan, sesekali saja melihat kebelakang. Secara metafisik (disebalik yang fisik), ketika anda sedang berada di depan saya, saya tidak  sedang memikirkan istri saya. Istri saya sudah saya simpan di dalam epoche sebab kalau saya sedang memandang kalian lalu harus juga memikirkan istri saya maka saya tidak bisa fokus karena aku fokus sedang berpikir tentang pikiran yaitu tentang filsafat ilmu. Itulah yang dinamakan abstraksi. Abstraksi itu memilih, di antara pandangan di depan ku banyak sekali yang dapat dilihat. Tapi saya memilih melihat kalian dan fokus untuk memikirkan filsafat ilmu. Jadi itulah sifat abstraksi manusia, yakni sifat memilih. Abstraksi adalah fokus kepada apa yang ingin dibicarakan, dan relevan dengan kepentingannya. Sebenar-benarnya orang yang bijaksana atau cerdas itu memilih sesuai dengan ruang dan waktu nya
1Siapa di depanmu ? “fenomena kehidupan”
Hal yang akan kita hadapi adalah sebuah fenomena yang kita belum tahu, ini dinamakan fenomena kehidupan.
1Siapa di atasmu ? “naumea”
Hal yang tidak terpikirkan, pikiran kita tidak dapat menjangkaunya. Naumea dalam filsafat adalah hal yang tidak bisa dipikirkan, bahkan terkadang tidak logis.
1Siapa di bawahku ? “bayang-bayang”
Bayangan kita itu adalah kenyataan kita. Yang dibawahmu adalah bayang-bayang dari sebuah atau beberapa prinsip. Rumah makan menyediakan makanan karena ada bayang-bayang resep. Semakin tinggi prinsip maka semakin tunggal, namun jika semakin kebawah itu disebut plural.

1Siapa di kirimu ? ‘potensi kiri”
1 Siapa di kananmu ? “potensi kanan”
Setiap yang ada di dunia ini mempunyai potensi, potensi kiri dan kanan. Tumbuhan, pohon, hewan, bahkan batu pun punya potensi. Batu memiliki potensi apapun, seperti potensi pecah membesar, mengecil, menjatuhkan orang, dan lain sebagainya. Potensi itu bersifat tak hingga, artinya banyak sekali dan tidak dapat kita menghitungnya. Misal potensi manusia untuk sehat dan senang, sehat tapi kurang senang, sangat sehat dan senang, potensi kematian, potensi rejeki, potensi dipercaya, potensi pergi, potensi tidak pergi, dan masih banyak lagi. Maka berfilsafat itu sifatnya cair, pikiran kita menjadi ter-breakdown artinya tidak mudah terpancing atau tergantung pada satu sisi (fanatisme), bukan monotisme karena itu hanya milik Tuhan. Sehingga semua yang ada itu potensi. Potensi menjadi potensi yang lain dinamakan mengada.
1 Siapa temanmu ?
1Siapa kekasihmu ?”milikmu”
Hal yang kamu senangi adalah milikmu, kekasihmu ya apa yang kamu miliki. Jangan menganggap kekasih apa yang tidak kamu miliki.
2Apa pekerjaanmu ? “mengada”
Kita berpikir sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Nah yang mungkin ada itulah pekerjaan kita untuk mengadakan. Kita memiliki potensi untuk membentuk potensi lain, kita punya potensi senang, dengan senang kita bisa mengadakan tindakan positif.

2Apa karyamu ? “yang ada dan yang mungkin ada”
Kita bisa mengkaryakan yang ada, dan yang mungkin ada. Kita tidak dapat berkarya sesuatu yang tidak ada. Tetapi yang mungkin ada bisa kita karyakan menjadi ada.
2Apa makananmu ?”bacaan”
Pikiran makanannya adalah bacaan, bacaan akan membantu pikiran dalam bekerja merefleksikan yang dipikirkan.
2Apa bacaanmu ?”yang ada dan yang mungkin ada”
2Apa mimpimu ?””
2 Kamu di mana ?”perbatasan”
Sesungguhnya perbatasan adalah ditengah-tengah, tidak kanan atau kiri, atas atau bawah. Perbatasan adalah tempat mencari ilmu yang ideal.

Itulah jawaban dan penjelasan dari refleksi perkuliahan filsafat ilmu pertemuan dua, semoga bermanfaat dann dapat diaktualisasi dikehidupan sehari-hari.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment

Refleksi Perkuliahan Filsafat Ilmu-Etik dan Estetika Pertunjukan Wayang

Refleksi Perkuliahan Filsafat Ilmu Prof Marsigit MA. Etik dan Estetika Pertunjukan Wayang Oleh : Insan Agung Nugroho/PmC 2017 Ass...